Jumat, 19 Juli 2013

makalah ilmu dan agama





MAKALAH
ILMU DAN AGAMA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
Dosen : Lastri Hasanah S. Ag




Disusun oleh :
Harun Sugiyanto
Nim : 123050299


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SUFYAN TsAURI
Jl. KH. Sufyan Tsauri Po.Box.18  Telp. (0280) 623562
Cibeunying-Majenang 53257 Cilacap
Tahun Akademik 2012/2013
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada  Alloh SWT; yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang insya Alloh penulis beri judul “ILMU DAN AGAMA“ untuk memenuhi tugas individu mata kuliah filsafat ilmu.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tentunya masih banyak sekali kesalahan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca yang budiman. Semoga makalah yang penulis buat ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semuanya.
Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah ikut serta berperan dalam membantu proses pembuatan makalah ini dari awal sampai alhir.

                                                                       Majenang, 19 Juli 2013


                                                                                     Penulis





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................       i
DAFTAR ISI .....................................................................................................      ii
BAB      I       PENDAHULUAN
                     1.1  Latar Belakang Masalah ...................................................      1
                     1.2  Rumusan Masalah ............................................................      1
                     1.3  Tujuan Penulisan ..............................................................      1
BAB II          PEMBAHASAN
                     2.1  Pengertian Ilmu dari Segi Filsafat ..................................      2
                     2.2  Pengertian Ilmu dari Segi Agama ...................................      4
                     2.3  Hubungan Ilmu dan Agama ............................................      5
BAB III        PENUTUP
                     Kesimpulan ................................................................................      8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................      9



 


BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang Masalah
Ilmu dan agama adalah dua hal yang menduduki posisi penting filsafat ilmu. Keduanya merupakan objek yang menarik untuk diperbincangkan. Posisi kedua cabang disiplin ilmu tersebut saling memberikan nilai positif dalam menjawab persoalan-persoalan kehidupan dan kemanusiaan. Hal itu disebabkan oleh fitrah manusia sebagai mahluk berfikir yang selalu menghendaki rasionalitas. Manusia juga mengalami dan menyaksikan problema-problema yang terkait dengan dimensi-dimensi misteri dalam kehidupan yang tidak dapat dipecahkan kecuali dengan merujuk pada agama, sehingga eksistensi agama yang selain sebagai sistem kepercayaan yang mengharuskan adanya kebenaran, juga sebagai tindakan praktis terhadap aplikasi kepercayaan (iman) yang telah diakui kebenaraanya melalui metodologi yang telah disepakati kebenarannya.
1.2         Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan kami angkat dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
a.     Pengertian Ilmu dari Segi Filsafat
b.     Pengertian Ilmu dari Segi Agama
c.      Hubungan Ilmu dan Agama

1.3         Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas individu mata kuliah Filsafat Ilmu dan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan ilmu dan agama.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Pengertian Ilmu dari Segi Filsafat
Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya


1.     Pengertian Ilmu Menurut  Minto Rahayu
Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum, sedangkan pengetahuan adalah pengalaman yang bersifat pribadi/kelompok dan belum disusun secara sistematis karena belum dicoba dan diuji.

2.     Pengertian Ilmu Menurut  Popper
ilmu adalah tetap dalam keseluruhan dan hanya mungkin direorganisasi.

3.     Pengertian Ilmu Menurut  Dr. H. M. Gade
Ilmu adalah falsafah. yaitu hasil pemikiran tentang batas-batas kemungkinan pengetahuan manusia.
Text Box: 1 Diambil dari http://pengertianbahasa.blogspot.com/2013/02/pengertian-ilmu.html   
pada tanggal 19juli 2013. pkl. 04:23



4.     Pengertian Ilmu Menurut  M. Izuddin Taufiq
Ilmu adalah penelusuran data atau informasi melalui pengamatan, pengkajian dan eksperimen, dengan tujuan menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun asal usulnya.

5.     Pengertian Ilmu Menurut  Thomas Kuhn
Ilmu adalah himpunan aktivitas yang menghasilkan banyak penemuan, bail dalam bentuk penolakan maupun pengembangannya.

6.     Pengertian Ilmu Menurut  Dr. Maurice Bucaille
Ilmu adalah kunci untuk mengungkapkan segala hal, baik dalam jangka waktu yang lama maupun sebentar.

7.     Pengertian Ilmu Menurut  Ns. Asmadi
Ilmu merupakan sekumpulan pengetahuan yang padat dan proses mengetahui melalui penyelidikan yang sistematis dan terkendali (metode ilmiah)

8.     Pengertian Ilmu Menurut  Poespoprodjo
Ilmu adalah proses perbaikan diri secara bersinambungan yang meliputi perkembangan teori dan uji empiris

9.     Pengertian Ilmu Menurut  Francis Bacon
Ilmu adalah satu-satunya pengetahuan yang valid dan hanya fakta-fakta yang dapat menjadi objek pengetahuan.

10.  Pengertian Ilmu Menurut  Charles Singer
Ilmu adalah suatu proses yang membuat pengetahuan (science is the process which makes knowledge)


Dari semua Pendapat tentang Pengertian Ilmu di atas kita dapat menyimpulkan bahwa Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.

2.2         Pengertian Ilmu dari Segi Agama
Kata “ilmu” secara etimologis dalam berasal dari bahasa Arab (علم) mengandung arti mengetahui, mengenal memberi tanda dan petunjuk yang berantonim dari makna naqid al-jahl (tidak tahu) Karena itu, dipahami bahwa ilmu adalah sebagai suatu pengetahuan secara praktis yang dipakai untuk menunjuk pada pengetahuan sistematis tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan subyek tertentu. Untuk lebih jelasnya, perlu pula dikemukakan beberapa pendapat tentang pengertian ilmu secara terminologi.2
1.     John Ziman menyatakan bahwa ilmu adalah kajian tentang dunia material yang memiliki obyek tertentu.Pengertian ini mengindikasikan bahwa ilmu memiliki batasan tertentu yang harus dikelola sehingga bermuara pada suatu pengetahuan tentang sesuatu.
Text Box: 2 Diambil dari http://herifadraneldi10.blogspot.com/2012/11/aksiologi-etis-ilmu-pengetahuan.html pada tanggal 19juli 2013 . pkl.04:30 


2.     Al-Qadhi ‘Abd. al-Jabbar bahwa العلم يقتضى سكون العالم الى ماتناوله (ilmu adalah suatu makna yang dapat menentramkan hati bagi seorang alim terhadap apa yang telah dicapainya). Pengertian ini mengindikasikan adanya ketentraman dan ketenangan jiwa apabila berhasil dalam pencariannya. Walaupun demikian, pengertian ini (menurut penulis) hanya berlaku kepada mereka yang bergelut dalam ilmu-ilmu yang bermanfaat.


3.     Imam al-Gazali bahwa العلم هو حصول المثال فى القلب  (ilmu itu adalah tejadinya gambaran di dalam hati). Pengertian ini mengindikasikan bahwa gambaran esensi sesuatu itu ada di dalam hati, bukan berarti yang dimaksud di sini hanya semata-semata hati saja. Al-Gazali menganggap bahwa hati adalah bagian dari بصيرة  yang di dalamnya tercakup akal. Berdasarkan hal ini maka ia mengembalikan pengertian ilmu ke dalam dua komponen yaitu البصيرة البطنية  yaitu akal dan hati, hakikat atau esensi sesuatu sebagai obyek pokok dan cara terjadinya gambaran sesuatu itu.

4.     Nurcholish Madjid salah seorang pemikir Muslim di Indonesia juga bahwa ilmu pengetahuan itu netral baik yang alamiah maupun yang sosial. Artinya tidak mengandung nilai (bebas nilai) kebaikan atau kejahatan pada dirinya sendiri. Nilainya diberikan oleh manusia yang memiliki dan menguasainya.

5.     Untuk non muslim, misalnya Kristen, ilmu pengetahuan (sains)  hanyalah serangkaian langkah untuk mengkategorikan, menemukan, dan memanfaatkan pengetahuan atas alam oleh Yang Maha Kuasa, Sang Pencipta, Sang Maha tahu. Sains bukanlah jawaban akhir atas segala sesuatu, tetapi hanya salah satu cara bagi manusia untuk memuliakan Tuhan. Hal ini karena Tuhan adalah pencipta semua yang ada. Dia menyembunyikan banyak pengetahuan dari kemuliaan-Nya yang tidak terbatas di alam di mana kita berada. 3
Text Box: 3 Diambil dari http://carm.org/kekristenan-dan-ilmu-pengetahuan  pada tanggal 19 Juli 2013.pkl. 04:35




2.3         Hubungan Ilmu dan Agama
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa ilmu dan agama sangatlah erat sekali. Dari sisi ilmu, jelas bahwa ilmu membutuhkan agama sebagai landasan untuk mengetahui tentang kebenaran yang sifatnya non-fisik (rohaniyah) agar tidak tersesatdari jalan kebenaran, karena sifatnya tidak bisa dinalar dengan akal semata tapi membutuhkan suatu unsur yang disebut “iman” yang kebenarannya bersifat mutlak dan disisi lain, agama juga tidak pernah bisa terlepas dari ilmu yang secara rasional dalam menentukan suatu kebenaran yang merupakan bagian dari kebenarannya itu.
Betapa pentingnya ilmu bagi agama terutama agama islam, Imam besar kaum muslimin, Imam Al-Bukhari berkata, “Al-’Ilmu Qoblal Qouli Wal ‘Amali”, Ilmu Sebelum Berkata dan Beramal. Perkataan ini merupakan kesimpulan yang beliau ambil dari firman Allah ta’ala “Maka ilmuilah (ketahuilah)! Bahwasanya tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu” (QS. Muhammad: 19). Dari ayat yang mulia ini, Allah ta’ala memulai dengan ilmu sebelum seseorang mengucapkan syahadat, padahal syahadat adalah perkara pertama yang dilakukan seorang muslim ketika ia ingin menjadi seorang muslim, akan tetapi Allah mendahului syahadat tersebut dengan ilmu, hendaknya kita berilmu dahulu sebelum mengucapkan syahadat…, kalau pada kalimat syahadat saja Allah berfirman seperti ini maka bagaimana dengan amalan lainnya, tentunya lebih pantas lagi kita berilmu baru kemudian mengamalkannya. Ucapan ini beliau katakan ketika memberi judul suatu Bab di dalam kitab beliau “Shahihul Bukhari” dalam kitab Al-Ilmu.4
Mengenai kesamaannya, ilmu dan agama merupakan dua aspek yang sangat penting dalam menentukan kebenaran tentang suatu hal. Ilmu dengan aspek rasio-nya, sedang agama dengan aspek rohani-nya yang bersifat mutlak dari Tuhan. Kedua aspek ini saling terkait dan saling membutuhkan satu sama lain. Bahkan seorang albert Einstein berpendapat bahwa “ sains (ilmu) tanpa agama adalah lumpuh dan agama tanpa sains (ilmu) adalah buta”.5
 
 Text Box: 4 Diambil dari http://ranowibowo.abatasa.co.id/post/detail/13192/pentingnya-ilmu-sebelum-berkata-dan-beramal pada tanggal 19 juli 2013 pkl. 05:10

5 Diambil dari http://be4rt.com/seni/filosofi-albert-einstein/ pada tanggal 19 juli 2013 .pkl.04:15


Demikianlah, betapa eratnya hubungan antara ilmu dan agama, ilmu membutuhkan agama sebagai penuntunnya agar tidak tersesat dari kebenaran yang hakiki, dan agama juga membutuhkan ilmu sebagai jalan menuju kesempurnaan, sebagai penyempurnaan atas kebenarannya.


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya
Mengenai kesamaannya, ilmu dan agama merupakan dua aspek yang sangat penting dalam menentukan kebenaran tentang suatu hal. Ilmu dengan aspek rasio-nya, sedang agama dengan aspek rohani-nya yang bersifat mutlak dari Tuhan. Kedua aspek ini saling terkait dan saling membutuhkan satu sama lain. Bahkan seorang albert Einstein berpendapat bahwa “ sains (ilmu) tanpa agama adalah lumpuh dan agama tanpa sains (ilmu) adalah buta”.


DAFTAR PUSTAKA



http://herifadraneldi10.blogspot.com/2012/11/aksiologi-etis-ilmu-pengetahuan.html
http://gusri.heck.in/hubungan-agama-islam-dengan-filsafat-ilm.xhtml
http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Abrahamik
http://carm.org/kekristenan-dan-ilmu-pengetahuan
http://be4rt.com/seni/filosofi-albert-einstein/
http://ranowibowo.abatasa.co.id/post/detail/13192/pentingnya-ilmu-sebelum-berkata-dan-beramal

1 komentar:

  1. semoga bermanfaat, silakan beri komentar anda di bawah ini...

    BalasHapus